Dalam hidup ini sangat dibutuhkan kearifan dalam menerima semua keadaan, dan
itu memang tidaklah mudah, kearifan dalam berpikir dan bertindak datangnya dari
kebersihan jiwa yang bersumber dari hati. Kadang sering kita dihadapkan pada
perlakuan yang tidak adil, baik itu oleh orang tua sendiri, oleh atasan atau
juga teman dalam sebuah komunitas. Bahkan ketidakadilan dari penguasa yang
berwenang akan lebih terasa.
Tentunya disinilah dibutuhkan sikap dan kearifan dalam menerimanya. Berpikir
positif adalah salah satu cara untuk berlapang dada dalam menerima keadaan
tersebut, sebaliknya keluh kesah malah akan membuat kita semakin terpuruk dalam
perasaan. Bersikap optimis agar keadaan tersebut cepat terkendali, adalah juga
merupakan cara untuk menjauhkan diri dari keputus asaan dan rasa frustasi.
Sebagai mahluk sosial yang berintegrasi dan berinteraksi antar sesama dalam
sebuah komunitas masyarakat yang majemuk, sering kita terjebak pada ego
pribadi, sehingga kita lebih ingin orang lain memahami diri kita ketimbang kita
memahami orang lain, kadang juga asyik dengan diri sendiri sehingga tidak
peduli dengan keadaan disekitar kita. Hal-hal seperti inilah yang sering
menyebabkan kita pada akhirnya bersinggungan antara satu dengan yang lainnya.
Membangun kearifan adalah upaya untuk menumbuhkan sikap bijak dan berjiwa
besar, melatih diri dalam kesabaran, juga melatih diri untuk senantiasa
bersifat ikhlas dalam menerima keadaan. Tapi semua ini tentunya dibarengi
dengan ketaatan dan keyakinan pada Sang Maha Penguasa dan Maha berkehendak.
Penyerahan diri dengan ketaqwaan bukanlah sekedar kepasrahan.
Jiwa yang senantiasa ikhlas adalah jiwa yang penuh kekuatan dan tidak mudah
rapuh karena keadaan, adalah jiwa yang penuh kearifan dan ketaqwaan. Sangat
sadar akan kelemahan dan kekuatannya, selalu melihat kedalam diri dan bercermin
pada kebenaran yang di digariskan-Nya.
Tulisan ini sebetulnya merupakan upaya saya untuk instropeksi diri, terhadap
segala kelemahan dan kekuarangan saya selama ini, cuma saya berpikir ada juga
baiknya kalau saya berbagi dengan teman-teman. Tulisan ini merupakan sebuah
perenungan selama ini, yang terus menerus saya kaji, agar saya bisa mengkoreksi
diri sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar